Macan Merapi juga Berkeliaran di Magelang

MAGELANG, Setelah warga melihat dua macan yang diduga induk dan anaknya di Dusun Kuweron, Desa Candi Binangun, Kecamatan Pakem. Ternyata, warga Magelang juga melihat binatang buas ini berkeliaran. tepatnya di Dusun Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Sudah dua malam berturut-turut kami mengetahui ada tanda-tanda kehadiran macan di kampung kami,” kata Kemis (47), Kepala Dusun Karanganyar, di Magelang, Senin (15/11/2010).

Kemis menyatakan, suara binatang pada hari Kamis dan Jumat malam itu adalah macan. Bahkan, pada Kamis malam, dia sempat menyorotkan lampu senter ke seekor macan di dekat kandang ternak warga setempat saat dia ronda.

Sebagian besar warga dusun, sekitar enam kilometer barat puncak Gunung Merapi itu, hingga saat ini masih berada di berbagai penampungan pengungsi. Langkah ini ditempuh untuk menghindari jatuhnya korban akibat letusan susulan gunung berapi di perbatasan Jateng dan DIY itu.

“Saya tahu persis kalau itu adalah macan. Ada tutulnya. Kira-kira sebesar kambing,” katanya.

Saat dia menyorot macan itu dengan senter, binatang buas tersebut kemudian berjalan perlahan-lahan meninggalkan kandang ternak warga setempat.

“Kami prinsipnya yang penting tidak mengganggu,” katanya.

Warga setempat lainnya, Surandi (70), mengaku mendengar suara macan itu pada Jumat malam.

“Malam itu, kami yang berjaga di kampung sengaja tidak mendekati sumber suara itu. Tetapi itu adalah suara macan,” ia meyakinkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa bukan cuma manusia saja yang mengungsi dari lereng Gunung Merapi tapi juga binatang buas. Supidi warga Dusun Kuweron, Desa Candi Binangun, Kecamatan Pakem mengaku sempat melihat dua kucing besar yang diyakininya macan turun gunung.

Menurut Supidi, ia meiihat langsung dua ekor raja hutan tersebut. Saat itu Sopidia hendak mencari pakan untuk sapi-sapinya yang berada di kandang tak jauh dari posisinya menyabit.

"Saya tiba-tiba mendengar dengusan binatang yang bukan berasal dari binatang peliharaannya," katanya.

Ketika diselidiki ternyata dengusan tadi bersumber dari seekor macam yang berukuran kecil (yang diduga anaknya macan) bersama seekor lainnya yang berukuran tinggi dan besar (menunjuk panjang ukuran sepeda motor supra x) tengah mencoba mendekati sapi peliharaannya .

"Dari jauh saya lihat warnanya sama seperi sapi saya, namun seteleh diperhatikan binatang tersebut memiliki kumis panjang dan bermotif loreng totol-totol," jelas Supidi kepada Tribunnews,Kamis (11/11/2010).

Bahkan kemudian, Pemerintah Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendatangkan pawang untuk memeriksa jejak dua macan tutul yang masuk perkampungan di kaki Gunung Merapi.

"Kami mengundang pawang dari Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta untuk memantau pergerakan macan tersebut yang terlihat berkeliaran di Dusun Kuwaron, Candibinangun," kata Camat Pakem Budiharjo, di Sleman, Kamis (11/11/2010).

Dua macan tutul terlihat warga berkeliaran di dusun itu, Kamis siang, yang diduga karena kondisi di lereng Merapi semakin panas pasca-erupsi.

Kedua macan tersebut turun ke perkampungan karena hutan di lereng Merapi diduga habis terbakar. (source)

ads

Ditulis Oleh : Zavadesignart Hari: 11:53 PM Kategori:

0 komentar:

Post a Comment