Sakit hati karena kegagalan cinta memang tidak setiap insan bisa
menerima begitu saja. Ada yang gagal, tapi kemudian kembali cinta yang
lain. Ada pula yang menunggu sampai berbulan - bulan baru bisa melupakan
sidia. Namun, tidak sedikit banyak sampai bertahun tahun - tahun,
bahkan di bawa sampai mati. Yang terakhir itu bisa jadi sampai usia tua
tidak mau menikah. Tidak terkecuali pria atau wanita.
Memang hidup sebegitu saja.? Tanya seorang teman pria yang menjadi peserta kontak jodoh jawa pos. Tapi sebetulnya, ungkapan itu baru bisa dia lontarkan setahun terakhir."sebelumnya, saya juga mengalami trauma untuk mencari pasangan hidup. Bahkan sampai sepuluh tahun, saya menutup rapat - rapat berbagai perasaan jatu cinta pada wanita" katanya berterus terang.
Peserta ini tidak mau bercerita banyak alasan tiba - tiba membuka diri untuk mulai berpikir kembali mencari jodoh. Pastinya, dia hanya berpikir positif bahwa tidak ada untungnya tenggelam dengan perasaan masa lalu yang gagal bercinta alias patah hati. Usianya memang sudah 36 tahun. Meski agak kesulitan mencari usia yang sesuai untuk jodohnya, peserta tersebut tetap yakin bahwa bila dirinya banyak berkenalan dengan para awanita, suatu saat jodohnya akan ketemu juga, " anda tahu dadu yang memiliki enam bidang, mulai satu titik sampai enam titik.? Bila kita melempar dadu itu lima kali, apakah sisi dadu bertitik enam kana keluar?, tanyanya kepada saya.
"Tentunya bisa saja keluar bisa saja tidak. Tapi bila dadu itu kita lempar sepuluh kali atau lebih, saya yakin sisi dadu yang bertitik enama akan keluar" ujarnya antusias tanpa memberikan kesempatan bicara kepada saya.
Lalu, dia menjelaskan lebih jauh hubungan dadu dan wanita yang mungkin akan menjadi jodohnya. Bila dirinya menutup diri terus, kemungkinan bertemu sesosok wanita sangat kecil. Namun, bila terus membuka diri dan berkenalan dengan banyak wanita, dirinya mempunyai banyak pilihan. "Karena itu, saya ikut cara temu jodoh ini supaya banyak kenalan wanita. Ini namanya saya melempar dadu lebih dari empat puluh kai," katanya, menyebut angka 40, karena secara kebetulan peserta wanita waktu itu 40 orang. Bagimana kalau tidak ketemu juga? Tanya saya sepontan. "Ya terus cari lagi, toh mas kan dunia tidak selebar daun kelor," ujarnya ringan
Sumber
Memang hidup sebegitu saja.? Tanya seorang teman pria yang menjadi peserta kontak jodoh jawa pos. Tapi sebetulnya, ungkapan itu baru bisa dia lontarkan setahun terakhir."sebelumnya, saya juga mengalami trauma untuk mencari pasangan hidup. Bahkan sampai sepuluh tahun, saya menutup rapat - rapat berbagai perasaan jatu cinta pada wanita" katanya berterus terang.
Peserta ini tidak mau bercerita banyak alasan tiba - tiba membuka diri untuk mulai berpikir kembali mencari jodoh. Pastinya, dia hanya berpikir positif bahwa tidak ada untungnya tenggelam dengan perasaan masa lalu yang gagal bercinta alias patah hati. Usianya memang sudah 36 tahun. Meski agak kesulitan mencari usia yang sesuai untuk jodohnya, peserta tersebut tetap yakin bahwa bila dirinya banyak berkenalan dengan para awanita, suatu saat jodohnya akan ketemu juga, " anda tahu dadu yang memiliki enam bidang, mulai satu titik sampai enam titik.? Bila kita melempar dadu itu lima kali, apakah sisi dadu bertitik enam kana keluar?, tanyanya kepada saya.
"Tentunya bisa saja keluar bisa saja tidak. Tapi bila dadu itu kita lempar sepuluh kali atau lebih, saya yakin sisi dadu yang bertitik enama akan keluar" ujarnya antusias tanpa memberikan kesempatan bicara kepada saya.
Lalu, dia menjelaskan lebih jauh hubungan dadu dan wanita yang mungkin akan menjadi jodohnya. Bila dirinya menutup diri terus, kemungkinan bertemu sesosok wanita sangat kecil. Namun, bila terus membuka diri dan berkenalan dengan banyak wanita, dirinya mempunyai banyak pilihan. "Karena itu, saya ikut cara temu jodoh ini supaya banyak kenalan wanita. Ini namanya saya melempar dadu lebih dari empat puluh kai," katanya, menyebut angka 40, karena secara kebetulan peserta wanita waktu itu 40 orang. Bagimana kalau tidak ketemu juga? Tanya saya sepontan. "Ya terus cari lagi, toh mas kan dunia tidak selebar daun kelor," ujarnya ringan
Sumber
0 komentar:
Post a Comment